Orangtua cenderung lebih memilih sekolah dasar swasta, pemerhati kira ‘peringatan’ untuk sekolah negeri
Tahun tuntunan baru telah diawali bersamaan abangrock.com usainya saat akseptasi peserta didik baru (PPDB), dan perjalanan panjang Annisa dan suami saat cari sekolah untuk anak lelakinya semenjak 2022 lantas juga sudah selesai. Sekolah swasta berbasiskan agama di Tangerang Selatan, Banten, jadi opsi mereka.
Semenjak 2021, Annisa dan suaminya—yang ada di teritori Ciputat—sudah cari sekolah yang pas untuk anaknya. Mereka lakukan survey ke sejumlah sekolah untuk memperbandingkan kurikulum, ongkos, sarana, dan pertimbangkan kenyamanan si anak.
Semenjak awal, Annisa oke menyekolahkan anaknya di sekolah swasta berbasiskan agama. Menurutnya, saat-saat SD sangat penting untuk pembangunan watak anak, hingga ia ingin memberikan kualitas pendidikan yang terbaik.
«SD negeri banyak juga yang [siswanya] pandai-pandai, tetapi jika dari sisi sarana, yang di sekitar wilayah rumah saya, kelihatannya SD negerinya belum sebaik swasta,» kata Annisa ke BBC News Indonesia.
Berlainan dengan Annisa, Nuriy—warga Bekasi, Jawa Barat—sempat ingin menyekolahkan anak wanitanya di sekolah negeri di tahun tuntunan 2023/2024.
Tetapi, pada akhirnya ia pilih sekolah swasta, yang berbasiskan agama, karena berdasar penghitungan yang telah ia kerjakan, anaknya mempunyai potensi tersisih dari PPDB sekolah negeri karena mekanisme zonesi.
Saat itu umur anaknya enam tahun enam bulan, sedangkan mekanisme zonesi memprioritaskan calon pelajar yang berumur tujuh tahun atau dapat di bawah itu, tapi harus meng ikuti rerata minimal umur pendaftar.
«Jadi sebelumnya sempat gambling sich jika andaikan telah meng ikuti proses [PPDB], tetapi tidak diterima. Apalagi yang kami bidik sekolah dasar negeri yang cukup favorite, ngerinya kelak terpental [dari daftar], menjadi ya telah pada akhirnya milih di swasta saja,» tutur Nuriy.
Nuriy dan suaminya khawatir bila anaknya tidak dapat mendapatkan SD negeri sasaran mereka, karena itu putrinya akan terlontar ke SD negeri yang lain kwalitasnya berlainan sama yang mereka harap.
Annisa dan Nuriy ialah dua dari beberapa ibu yang pilih masukkan anak mereka ke SD swasta.
Berdasar Data Dasar Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Bekasi dan Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah sekolah swasta lebih banyak dibanding sekolah negeri.
Maknanya, Annisa dan Nuriy punyai lebih beberapa pilihan untuk menyekolahkan anaknya di SD swasta.
Jumlah SD negeri di Kota Bekasi pada semester ganjil Tahun Tuntunan 2023/2024 sekitar 316 sekolah dan SD swasta sejumlah 318 sekolah.
Pada masa yang masih sama, di Kota Tangerang Selatan ada 157 SD negeri dan 187 SD swasta.