Lihat Rahasia Sukses Usaha Mode HGL yang Hits di Bandung
Ada banyak sekali merek mode lokal yang memancing ketertarikan pasar Indonesia atau internasional. Berdasar data hasil dari survey Goodstats berkenaan opsi mode anak muda Indonesia, sekitar 40,2% pilih merk lokal untuk style berbusana setiap hari, dan 3,8% informan yang pilih merk mode luar negeri. Jadi tidak bingung bila Industri mode di Indonesia tumbuh dan makin di gandrungi masyarakat lokal. Satu usaha yang beroperasi di sektor mode yakni Bahagia Go Lucky (HGL). Keberhasilan HGL sebagai salah satunya ‘kiblat’ butik mode lokal jadi memikat buat dikulik, yok baca ceritanya!
Awal Mula HGL meniti Usaha Mode
Sama seperti yang kita kenali, Bandung menjadi satu diantara kota yang memiliki banyak anak muda inovatif dengan beberapa karya yang hebat. Tetapi, kreativitas ini memerlukan ‘wadah’ supaya mereka dapat pasarkan https://desadigitalindonesia.com/ hasil kreasinya. Karena itu, pada tahun 2008, HGL buka butik yang menampung brand-brand lokal kreasi anak negeri. Sekarang, HGL yang terpusat di Bandung sudah memiliki sejumlah toko di Jakarta, Makassar dan Yogyakarta.
Di setiap tokonya, pengunjung butik pasti merasa memasuki dunia wanita yang playful, cerah, dan penuh gesturf. Hal tersebut tercermin dari beberapa produk yang dipasarkan dan desain interior di setiap tokonya dengan beberapa warna pastel yang artsy. Supaya sesuai dengan citra merek HGL, semua produknya telah lewat proses kurasi lebih dulu. Pelanggan HGL dikuasai oleh 80% wanita dengan bentang umur 20-25 tahun.
Seiring waktu berjalan, makin banyak brand-brand lokal yang dikurasi oleh HGL. Dari yang awalannya sekitaran 200 merek lokal pada tahun 2008 sampai saat ini terdaftar lebih dari 350 merek lokal pasarkan produknya lewat butik HGL. Selainnya butik, HGL pasarkan produknya lewat cara online lewat web, sosial media dan marketplace.
Rintangan HGL waktu Mengawali Usaha Online
Pada awal mula masuk ke dalam usaha online shop, HGL ditempatkan pada masalah pada proses pembayaran, yakni mekanisme transfer yang manual. Langkah ini dipandang kurang nyaman untuk pelanggan, khususnya untuk mereka yang ingin memakai kartu credit. Komplikasi proses transfer dengan manual ini jadi kendala untuk HGL saat tingkatkan pengalaman pelanggan dan pemasaran online nya.
Mengetahui hal itu, HGL memilih untuk cari partner payment gateway yang bisa memberikan jalan keluar pembayaran, menampung keperluan pelanggan dan mengefisienkan kegiatan tim finance. Perjumpaan HGL dengan DOKU bermula dari keterlibatannya dalam moment LOL di Yogyakarta. Di situ, DOKU sediakan QRIS untuk beberapa tenant yang berperan serta, termasuk HGL. Untuk pertamanya kali HGL rasakan keringanan dan kepraktisan dalam soal pembayaran yang dijajakan.