Cerita Juru Parkir Liar di Tebet, Sehari Kantongi Rp 70.000 dan Setor ke Oknum

Matsuri (46), seorang juru parkir liar di salah satu supermarket di Tebet Supomo mengaku seandainya dirinya menerima hasil parkir sebesar Rp70.000 dalam sehari. Jumlah itu diperoleh dalam waktu delapan jam menjadi juru parkir.

\\\»Paling Rp60.000-Rp70.000, saya itu kan seandainya enggak kerja ya buat kasih makan isteri si kecil, duit darimana gitu. Saya hanya gitu saja, si kecil sekolah. Masih sekolah, ada dua, yang satu kecil,\\\» kata Matsuri terhadap wartawan di lokasi, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2024).

Dari jam 06.00-14.00 Wib, paling ramai Rp 70.000-Rp 75.000,\\\» sambungnya.

Walaupun semacam itu, dirinya yang telah menjadi juru parkir liar sejak 2014 ini mengaku tidak pernah memaksa para konsumen supermarket tersebut untuk memberikan uang parkir terhadap mereka.

Apalagi, memang dirinya mengaku, telah menerima izin dari pihak supermarket untuk menjadi juru parkir.

\\\»Jika diberi Rp 2.000 saya terima. Jadi seandainya misalkan enggak dijagain takutnya https://covecasualrestaurant.com/ ada motor hilang, rawan banget, rawan melanggar hukum. Dari dulu di sini belum pernah ada pemaksaan, jadi seandainya tempat-tempat lain ada saya juga enggak tahu, di sini aja enggak pernah ada,\\\» ujarnya.

\\\»Enggak apa-apa (seandainya enggak diberi), daritadi pagi banyak kendaraan beroda empat enggak bayar, enggak apa-apa, dari dulu emang kaya gitu, enggak pernah meminta. Enggak pernah, kadang ada yang kasih Rp 800 perak, kadang ada ngasih Rp 1.000 motor,\\\» sambungnya.

Kecuali itu, di tempat dia memarkirkan kendaraan para customer tidak hanya dilaksanakan secara sendiri. Melainkan dilaksanakan oleh sejumlah orang, yang telah dibagi menjadi tiga waktu dalam pembagiannya.

Mulai dari pukul 06.00-14.00 Wib, kemudian lanjut 14.00 sampai pukul 22.00 Wib, berikutnya pukul 22.00 Wib sampai pagi hari.

Setor ke Oknum

Ternyata, selama mereka berkerja dan berpenghasilan hampir menempuh Rp100.000. Para juru parkir liar tersebut juga memberikan setoran terhadap \\\’oknum\\\’. Melainkan, tidak ditunjukkan secara mendetail siapa oknum yang dimaksudkannya itu.

\\\»Setor juga sama oknum-oknum sini lah, yang megang sini lah. (Oknum ya) Iya, biasalah,\\\» jelasnya.

 

Setelah dirinya belum diberi izin untuk memarkirkan kendaraan di supermarket pasca penertiban juru parkir liar. Dia mengungkapkan, belum mengenal secara pasti ke depannya akan berprofesi dimana.

\\\»Ya saya enggak tahu juga, seandainya enggak kerja markir ingin kerja apalagi kan semacam itu. Soalnya kita ngempanin keluarga saja, seandainya enggak kerja markir kerja apalagi kan gitu. Saya enggak ada profesi lagi, yang penting kita enggak ada pemaksaan. Jika tempat yang lain, saya juga enggak tahu, kan Indonesia lebar ya,\\\» pungkasnya.

Добавить комментарий